Siapkan Diri Nilai Tertinggi UTBK!

Untuk mempersiapkan diri mengikuti SBMPTN 2022 dengan nilai UTBK tertinggi sehingga dapat masuk ke PTN yang diidam-idamkan.

Memilih Tempat Liburan yang Tepat untuk Anak

Para orang tua diharapkan dapat memilih tempat liburan untuk anak-anaknya yang bernilai pendidikan.

Contoh Format KKM

Untuk aplikasi penghitungan KKM dapat disimak di youtube dengan link https://youtu.be/npQGdI2LcXQ

Contoh Format Jurnal/ Agenda Harian Guru

Untuk aplikasi jurnal/ agenda harian guru dapat disimak di youtube dengan link berikut https://youtu.be/cpDCN-G0X48

Senin, 25 Juli 2022

Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka 

            Lagi-lagi dunia pendidikan dipusingkan dengan perubahan kurikulum. Setiap ganti menteri pasti ada perubahan kurikulum, padahal itu-itu juga hanya ganti nama. Itulah celotehan yang sering kita dengar di kalangan masyarakat. Mari kita simak yuk mengapa kurikulum harus berubah-ubah? 
        Manusia merupakan makhluk social, pastinya akan mengalami perubahan di berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan misalnya. System pendidikan pada setiap generasi berbeda-beda karena hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, karakteristik anak didik, dan perkembangan IPTEK. Zaman dahulu masyarakat tidak mengenal alat komunikasi gawai. Untuk berkomunikasi mereka menggunakan surat, maka ada jasa POS. maka dalam materi pelajaran ada materi surat menyurat yaitu cara penulisan telegram. Materi ini diperlukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu. Sekarang masyarakat telah mengenal gawai atau kata lain hand phone (HP). Alat ini digunakan untuk berkomunikasi. Dengan adanya alat komunikasi ini PT POS Indonesia hampir gulung tikar karena surat menyurat tidak diperlukan lagi. Apalagi telegram untuk mengirim pesan singkat dan cepat tidak dilirik lagi karena sudah terganti dengan pesan melalui whatsapp (WA). Dengan demikian materi telegram dalam pelajaran tidak dibutuhkan lagi. Tentunya hal ini akan mengubah tatanan kurikulum dalam pendidikan. Itulah salah satu alasan mengapa kurikulum pendidikan harus berubah-ubah dari masa ke masa. Nah, sekarang kita akan mengkaji alasan kurikulum merdeka harus muncul. Apa perlu diterapkan atau tidak? 
        Berdasarka hasil dari PISA (Programme for international Student Assesment) bahwa 70 % siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Dalam jangka waktu sepuluh sampai lima belas tahun skor PISA ini tidak mengalami perubahan secara signifikan. Tentunya data ini menunjukkan kurangnya kemampuan literasi dan numerasi anak didik di Indonesia. Belum keluar dari masalah tersebut, keadaan pendidikan di Indonesia diperparah lagi oleh pandemic Covid-19. Seperti yang telah kita ketahui gara-gara pandemic ini hampir dua tahun anak-anak didik kita mengalami ketertinggalan pembelajaran (Learning Loss). Dalam masa pemulihan pembelajaran akhirnya kemendikbudristek menawarkan tiga jenis kurikulum yang dapat digunakan di sekolah-sekolah untuk mengatasi learning loss tersebut. Kurikulum tersebut yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka dianggap sebagai kurikulum yang dapat menjawab masalah yang timbul karena learning loss tadi. Namun pemerintah tidak memaksakan, itu pun dapat dilaksanakan bagi sekolah-sekolah yang bersedia. Kurikulum merdeka yang sebelumnya disebut kurikulum prototype memiliki kerangka yang fleksible sekaligus berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter pada peserta didik. 

Berikut link yang memuat Capaian Pembelajaran tiap fase pada masing-masing pelajaran.
https://mulyatiyetiguruku.blogspot.com/2022/08/capaian-pembelajaran-untuk-fase-e-mata.html