Siapkan Diri Nilai Tertinggi UTBK!

Untuk mempersiapkan diri mengikuti SBMPTN 2022 dengan nilai UTBK tertinggi sehingga dapat masuk ke PTN yang diidam-idamkan.

Memilih Tempat Liburan yang Tepat untuk Anak

Para orang tua diharapkan dapat memilih tempat liburan untuk anak-anaknya yang bernilai pendidikan.

Contoh Format KKM

Untuk aplikasi penghitungan KKM dapat disimak di youtube dengan link https://youtu.be/npQGdI2LcXQ

Contoh Format Jurnal/ Agenda Harian Guru

Untuk aplikasi jurnal/ agenda harian guru dapat disimak di youtube dengan link berikut https://youtu.be/cpDCN-G0X48

Jumat, 17 Maret 2023

Rabu, 15 Maret 2023

Soal Asesmen Akhir Madrasah Aliyah/ SMA kelas XII 2023 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

--------------------------------------JIO

Kamis, 09 Maret 2023

 

 

DRAF

KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH

MADRASAH ALIYAH (MA). AN-NIDA

 

MADRASAH BERKEUNGULAN AKADEMIK

 

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

 

 

NSM

:

131232050053

NPSN

:

2027664

STATUS AKREDITASI

:

TERAKREDITASI - B

ALAMAT

:

KP. Cigadog RW/RT.04/02 - Padamukti

Pasirwangi - Garut - Jawa Barat 44161

 

 

 

 

 

Disusun Oleh:

Tim Pengembang Kurikulum

Madrasah Aliyah An-Nida

 

 

 

 

 

 

 

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN GARUT

MADRASAH ALIYAH AN-NIDA

TAHUN 2023

BAB I

KARAKTERISTIK MADRASAH

 

A.    Karakteristik MA. An-Nida

Madrasah Aliyah An-Nida yang selanjutnya disebut MA. An-Nida, berdiri sejak tahun 2001. Madrasah ini ada di bawah naungan Yayasan Darull Muta`alimin Pasirwangi. Tujuan awal diselengarakanya pendidikan formal ini ialah memberikan akses/kemudahan yang seluas-luasnya kepada warga masyarakat sekitar khusunya maupun masyarakat kabupaten garut untuk menuntut ilmu di tingkat pendidikan menengah setingkat SMA. Sejak didirikanya madrasah ini alhamdulilah sambutan masyarakat sangat baik, hai ini ditunjukan dari jumlah peserta didik yang tiap tahun meningkat serta lulusanya bisa bersaing dan masuk perguruan tinggi negri maupun swasata. Meskipun madrasah ini berada di perkampungan/pedesaan dengan radius ke pusat kota kabupaten sekitar 15 kilo meter namun madrasah ini sangat dikenal, hal ini dibuktikan dengan daya tampung peserta didik yang beragam dari luar kecamatan. Kekhasan sekaligus keberhasilan madrasah kami ditopang dengan sarana belajar yang menyatu dengan pondok pesantren, sehingga kami memadukan kurikulum madrasah dengan kurikulum pesantren secara kolaboratif. Berikut disajikan identitas madrasah secara lengakap

 

Identitas Madrasah

1

Nama Madrasah

:

Madrasah Aliyah. An-Nida

2

NPSN

:

 

3

NSM

:

 

4

SK Pendirian

:

 

5

Nama Kepala Madrasah

:

 

6

HP Kepala

:

 

7

E-mail

:

annidapasirwangi@gmail.com

8

Alamat madrasah

 

 

 

Dusun.

:

KP. Cigadog RW/RT. 04/02

 

Desa

:

Padamukti

 

Kecamatan

:

Pasirwangi

 

Kabupaten

:

Garut

 

Provinsi

:

Jawa barat

 

Kode POS

:

44161

8

Pelaksanaan KBM

:

Pagi

9

Status Akreditasi

:

B

 

B.     Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik pada MA. An-Nida merupakan peserta didik yang bervariasi berdasarkan input, budaya, standar ekonomi orangtua, latar belakang pendidikan orang tua, kompetensi awal, dan minat.

A.     

Input

:

Peserta didik berasal dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur  Perestasi (akadeik dan non-akademik), Pindahan, dan reguler serta siswa tidak mampu. Lulusanya juga dari MTs dan SMP

B.      

Budaya

:

Peserta didik mayoritas berasal dari daerah Kabupaten Garut (masyarakat Sunda atau Jawa Barat), namun ada pula peserta didik yang berasal dari daerah lainnya seperti dari betawi (Jakarta) maupun Tanggerang (Banten).

C.     

Standar ekonomi orang tua

:

Peserta didik pada MA. An-Nida mayoritas dari kelompok ekonomi menengah ke bawah, bahkan cenderung kurang mampu.

D.     

Latar belakang pendidikan orangtua

:

Latar belakang Pendidikan orang tua peserta didik pada MA. An-Nida mayoritas lulusan SD namun ada juga yang memiliki latar belakang pendidikan SMP atau atau di atasnya.

E.      

Kompetensi awal

 

Kompetensi awal (IQ) yang dimiliki oleh peserta didik di MA. An-Nida berada pada rentang rata-rata. Hanya ada sebagain kecil yang memiliki keistimewaan dalam bidang akademik maupun non akademik

 

 

 

 

C.    Karakteristik Tenaga Pendidik

Jumlah Pendidik secara keseluruhan berdasarkan mata pelajaran, ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

N0

Nama Pendidik

Mata Pelajaran

Tugas Tambahan

Ket

a.        

Aceng A. Gani, S. Pd. I

 

Kepala Madrasah

GTY

b.       

Aceng I. Sibaweh, S.Pd

PPKn

Waka Kurikulum

GTY

c.        

DR. Aam S. Alam, M. Pd

Qurdis

 

GTT

d.       

Firman Alamsyah, S.Pd

B. Inggris

Waka Kesiswaan

 

e.        

Abdullah Arif, S.Pd

Matematika

 

 

f.        

Anita Permatasari, S. Pd

Kimia

Wali Kelas X A

GTY

g.       

Iis Nuraisyah, S.Pd.I

Akidah Ahlak

Wali Kelas XI--IPS

GTT

h.       

Hamdani

PJOK

Wali Kelas XII-IPS

GTT

i.         

Siti Nurajijah, S. Pd

Seni Budaya

Wali Kelas X B

GTT

j.         

Yeni Mulyani, S. Pd

B. Sunda

Wali Kelas XI--IPA

GTT

k.       

Susi Susilawati, S. Pd

Geografi

 

GTT

12.

Ahmad Mustofa, S. E

Ekonomi

 

GTT

13

Anwar Sidiq, S. Pd. I

Fikih

 

GTY

14

Endang Ridwan, S. Ag

B. Arab

Waka Sarana

GTY

15

Sri Wulandari, S. Pd

Fisika

 

GTT

16

Yuliani, S. Pd

Biologi

 

GTT

17

Rina Marlina

Sosiologi

Wali Kelas XII-IPA

GTY

18

Yeti Mulyati, S. Pd

B. Indonesia

 

GTY

19

Ajat Sudrajat, S. Pd

Sejarah

 

GTY

 

D.    Karakteristik Tenaga Kependidikan

Jumlah tenaga kependidikan secara keseluruhan berdasarkan spesifikasi pendidikan, ditunjukkan pada tabel berikut ini.

N0

Nama

Pendidikan

Ket

1

Dara Puspita Sari, S. Pd. I

S-1

 

2

Ai Malah

SMA

 

 

E.     Karakteristik Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki MA. An-Nida  meliputi ruang teori, ruang praktik siswa (RPS)

N0

Nama Ruang

Jumlah

Ket

1.       

R. Belajar

3

Baik

2.       

R. Lab Komputer

1

Baik

3.       

R. Lap Praktek

1

Baik

4.       

R. Guru

1

Baik

5.       

R. Tata Usaha

1

Baik

6.       

WC Siswa

3

Cukup Baik

7.       

WC Guru

1

Baik

8.       

Internet

 

Ada

9.       

Infokus

1

Ada

 

F.     Kemitraan

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada peserta didik dan mengatasi kelemahan serta kendala yang dialami oleh madrasah, MA. An-Nida melakukan berbagai upaya, antara lain menjalin kemitraan/kerja sama dengan berbagai pihak sebagai berikut

N0

Jenis Kemitraan

Tujuan

1

Institut Pendidikan Indonesia Garut (IPI-Garut)

Mengantakan Peserta didik melanjutkan ke perguruan tinggi melalui KIP Kuliah

2

PUSKESMAS Gadog

Pelatihan UKS

Pemberian Imunisasi

3

POLSEK Pasirwangi

Upaya kesadaran hukum (KADARKUM)

Pengenalan NAPZA

 

 

 

 

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

                                                                                                      

 

a.      Visi MA. An-Nida

MEWUJUDKAN SUASANA RAMAH

     {Religius, Amanah, Mandiri, Aktif dan Kreatif Serta Humanis}

Indikator:

1.      Religius. Mampu menjalankan ajaran agama islam secara baik dan benar

2.       Amanah. Mampu menjalankan Tugas dan tangung jawab secara terus menerus

3.      Mandiri. Memiliki bekal kemampuan yang bertanggungjawab

4.       Aktif dan Kreatif. Memiliki semangat dan karya yang tidak henti

5.       Humanis. Memiliki jiwa sosial yang tinggi

b.      Misi MA. An-Nida

1.      Mengamalkan ajaran islam berdasarkan Al-Quran dan as-Sunah

2.      Mewujudkan lembaga pengkaderan dan dakwah islam amar ma`ruf nahi munkar

3.      Mewujudkan pendidikan berkualitas dan terjangkau

4.      Membina pencapaian akhlak/budi pekerti luhur dan taat   beribadah

5.      Mewujudkan personal yang amanah, terampil, dedikatif serta beretos kerja tinggi

6.      Menanamkan keikhlasan, kemandirian dan memotivasi siswa berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah

7.      Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif 

8.      Mencetak siswa yang santun, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi

c.       Tujuan MA. An-Nida

a.      Tujuan Umum

Tujuan madrasah kami merupakan jabaran dari visi dan misi madrasah agar komunikatif dan bisa diukur. Tujuan madrasah tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) madrasah aliyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut:

A.    Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

                                                                                                                                                            

B.     Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

C.     Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

D.    Mengembangkan potensi peserta didik agar memilki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

b.      Tujuan Khusus

Adapun tujuan Madrasah kami dalam lima tahun kedepan ialah sebagai berikut;

a.       Siswa dapat melaksanakan sholat dan ibadah khusus lainnya secara tertib dan teratur berdasarkan tuntunan Islam

b.      Siswa semakin tertib dalam melaksanakan upacara bendera, peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan.

c.       Meningkatkan prestasi belajar siswa pada semua bidang studi yang diajarkan di Madrasah.

d.      Menumbuh kembangkan sikap dan minat belajar yang tinggi di madrasah

e.       Tercapainya tenaga kependidikan (TU, Pustakawan, Laboran ) bersertifikasi

f.       Membiasakan siswa berprilaku sopan dan santun dengan teman, guru, dan orang tua baik di Madrasah maupun dirumah.

g.      Meningkatkat nilai rata-rata roport siswa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

1.      Intrakulikuler

Muatan Intrakulikuler/kurikulum di MA. An-Nida merujuk pada Keputusan Mentri Agama RI Nomor 347/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Pada Madrasah. Dalam hal pendekatan pembelajaran intrakurikuler,  madrasah kami menerapkan dua (2) model pendekatan, yaitu pendekatan mata pelajaran dan pendekatan blok yang tentunya akan berdampak pada pengorganisasian pembelajaran. Pemilihan dua model pendekatan ini dengan harapan memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik dalam mempelajari materi secara mendalam. Selain itu, karena waktu pembelajaran menjadi lebih banyak memungkinkan peserta didik untuk belajar hingga tuntas dan mendalam seperti mengerjakan proyek/penelitian individu/kelompok, kolaborasi antarpeserta didik dan pendidik. Sedangkan bagi pendidik dengan blok waktu yang lebih panjang, memberikan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran.

Dalam mengantisipasi berbagai dampak penerapan dua pendekatan pemebelajaran, maka beberapa kebijakan kurikulum yang akan dilakukan yaitu:

1.      Dilakukan pengaturan jam mengajar pendidk sedemikian rupa sehingga pendidik tetap memiliki beban kerja proporsional

2.      Untuk menjaga agar pengetahuan dan pemahaman peserta didik tidak hilang dalam long term memory dari mapel yang telah lewat waktu pembelajarannya maka peserta didik diberikan selipan soal untuk dikerjakan secara mandiri

3.      Pembelajaran menggunakan model team teaching untuk mengantisipasi bentrokan jam dari masing-masing guru pada setiap mata pelajaran

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Struktur Kurikulum MA. An-Nida secara rinci disajikan seperti pada tabel berikut ini:

 

 

 

Tabel 3.1

Struktur kurikulum MA. An-Nida Fase E Kelas X (Satu)

Tahun Pelajaran 2023-2024

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakulikuler

(Asumsi 1 Tahun = 36 dan 1 JP = 45 Menit)

Kelompok Mata Pelajaran Umum:

Per Tahun

Per Minggu

P5 & PPRA per Tahun

Total JP/Tahun

1

Pendidikan Agama Islam*:

 

 

 

 

 

a

Al Quran Hadis

72

2

20

92

 

b

Akidah Akhlak

72

2

20

92

 

c

Fikih

72

2

20

92

 

d

SKI

72

2

20

92

2

Bahasa Arab

144

4

45

189

3

Pendidikan Pancasila

72

2

19

91

4

Bahasa Indonesia

108

3

42

150

5

Matematika

108

3

42

150

6

Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi

216

6

50

266

7

Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi

288

8

50

388

8

Bahasa Inggris

72

2

36

108

9

Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan

72

2

36

108

10

Sejarah

72

2

36

108

11

Seni Musik/Seni Rupa

72

2

25

97

12

Bahasa Sunda

72

2

25

97

Total Per Tahun

1584

44

486

(12JP)

2070

(53 JP)

 

Mengingat ada dua pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada struktur kurikulum yang digunakan, dalam hal ini akan berdampak pada pengorganisasianatau jadwal pembelajaran. Berikut disajikan pengorganisasian pembelajaran MA. An-Nida

 

 

 

 

 

 

 


Tabel 3.2

Pengorganisasian Pembelajaran berdasarkan Blok

Madrasah Aliyah. An-Nida Fase E

Tahun Pelajaran 2023/2024

SMT

Mata Pelajaran

JTM

SMT

Mata Pelajaran

JTM

 

 

 

 

 

 

 

 

Ganjil

Al Quran Hadis

2

 

 

 

 

 

 

 

 

Genap

Al Quran Hadis

2

Akidah Akhlak

2

Akidah Akhlak

2

Fikih

2

Fikih

2

SKI

2

SKI

2

Bahasa Arab

4

Bahasa Arab

4

Pendidikan Pancasila

2

Pendidikan Pancasila

2

Bahasa Indonesia

3

Bahasa Indonesia

3

Matematika

3

Matematika

3

Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi

 

6

Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi

 

8

Bahasa Inggris

2

Bahasa Inggris

2

Penjaskes

2

penjaskes

2

Sejarah

2

Bahasa Sunda

2

Seni Musik/Rupa

2

 

 

 

 

 

 

JLH

 

34

JLH

 

34

 

Berdasarkan pengorganisasian pembelajaran tersebut, maka perlu upaya untuk memperjelas pengorganisasian pembelajaran dalam satuan waktu permingu yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Periode Jam Pelajaran Perminggu

Madrasah Aliyah.An-Nida Fase E

Tahun pelajaran 2023/2024

N0

Waktu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

1

07.00-07.45

Upacara

5

11

17

23

27

2

07.45-08.30

Pembiasaan

6

12

18

24

28

3

08.30-09.15

1

7

13

19

25

29

4

09.15-10.00

2

8

14

20

26

30

 

10.00-10.30

Istirahat I

Exskul

31

5

10.30-11.15

3

9

15

21

32

6

11.15-12.00

4

10

16

22

33

 

12.00-12.30

Istirahat II

34

7

12.30-13.15

P5 & PRA

 

2.       Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin pada intrakurikuler terintegrasi pada semua mata pelajaran pada fase E. Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila terintegrasi pada mata pelajaran dalam bentuk kegiatan proyek. Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila  dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin  implementasinya dilakukan secara lintas mata pelajaran dengan tema tertentu yang sudah ditentukan oleh madrasah. Tema yang dipilih sebagai Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin di MA. An-Nida adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Tema dan Dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila &

Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

 

P5 & PPRA 1

P5 & PPRA 2

P5 & PPRA 3

Tema

Kewirausahaan

Kearifan Lokal

Bhinneka Tunggal Ika

Dimensi

Berkeadaban, Keteladanan, Toleransi, Mandiri, Kreatif, Bergotong royong

Berkeadaban, Mandiri, Kreatif, Bergotong royong

Kewarganegaraan dan kebangsaan, Berkeadaban, Berkebinekaan Global

Integrasi Mata Pelajaran

Ekonomi, Sejarah, B. Indonesia, B. Inggris, B. arab, Matematika

BHS. Sunda, Geografi, Sosiologi Fikih, Akidah, Kimia

PPKn, Fisika, Sejarah, SKI, Qurdist

Alokasi Waktu

176 JP

176 JP

176 JP

Waktu Pelaksanaan

Pekan Ke 1 Bulan Agustus

Pekan Ke-3 Bulan Oktober

Pekan ke 1 Bulan Pebruari

 

3.      Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler ialah kegiatan pembelajaran informal dengan tujuan untuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. MA. An-Nida mengembangkan dua kegiatan ekstrakulikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu Pramuka, Berikut daftar ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh MA. An-Nida;

No

Nama Ekstrakurikuler

Dimensi P5 & PPRA

Ket

Ekstrakurikuler Wajib

1

Pramuka

Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, dan Berahlak mulia, Mandiri, Berkebinekaan Global, Keteladanan, Teloransi

 

Ekstrakurikuler Pilihan

1

Volly

Kreatif, Bergotong royong

 

2

Sepak Bola

Kreatif, Bergotong royong

 

3

Retorika

Kreatif, Keteladanan

 

4

Bhs. Arab

Kreatif, Keteladanan

 

5

Marawis

Kreatif, Berkeadaban

 

 

4.      Beban Belajar

Pada Tahun 2023/2024 Madrasah Aliyah An-Nida menetapkan prinsip-prinsip beban belajar bagi peserta didik sebagai berikut.

1.      Beban belajar dilaksanakan secara paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum termasuk alokasi waktu setiap mata pelajaran pada semester gasal dan genap dalam satu tahun pelajaran

2.      Aolaksi waktu satujam pelajaran 45 Menit

3.      Beban belajar dilaksanakan secara tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

4.      Beban belajar, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

 

 

5.      Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Ketuntasan belajar atau KKTP di tetapkan diawal tahun pelajaran dengan mengunakan KKM tunggal. Penetapan KKTP mengunakan rentan nilai.

Rentan Nilai Dalam Penentuan KKTP

 

N0

Kompleksitas

Daya Dukung

Intake

Ket

1

50-64

81-100

81-100

Tinggi

2

65-80

65-80

65-80

Sedang

3

81-100

50-64

50-64

Rendah

 

Berikut ialah KKTP di MA. An-Nida Untuk Tahun Pelajaran 2023/2024

Kriteria Ketercapaian Tujuan pembelajaran (KKTP)

 

SMT

Mata Pelajaran

KKTP

SMT

Mata Pelajaran

KKTP

 

 

 

 

 

 

 

 

Ganjil

Al Quran Hadis

75

 

 

 

 

 

 

 

 

Genap

Al Quran Hadis

75

Akidah Akhlak

75

Akidah Akhlak

75

Fikih

75

Fikih

75

SKI

75

SKI

75

Bahasa Arab

75

Bahasa Arab

75

Pendidikan Pancasila

75

Pendidikan Pancasila

75

Bahasa Indonesia

75

Bahasa Indonesia

75

Matematika

75

Matematika

75

Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi

75

Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi

75

Bahasa Inggris

75

Bahasa Inggris

75

Penjaskes

75

penjaskes

75

Sejarah

75

Bahasa Sunda

75

Seni Musik/Rupa

75

 

 

 

 

6.      Asesmen Hasil Belajar

1.       Asesmen hasil belajar dilakukan selama 2 kali dalam satu tahun akademik

2.       Penilaian dilakukan setiap 6 bulan sekali yang terdiri atas semester ganjil (ASAS) dan semester genap (ASAT)

3.       Asesmen hasil belajar melibatkan seluruh mata pelajaran sebagaimana yang tercantum dalam struktur kurikulum

4.       Asesmen hasil belajar dijadikan sebagai alat evaluasi bagi pendidik, madrasah dan siswa untuk menentukan pembelajaran yang lebih baik lagi

5.       Asesmen hasil belajar dijadikan sebagai bukti prestasi anak sekaligus sebagai laporan pada orang tua siswa

6.       Asesmen hasil belajar dilakukan oleh panitia tahunan secara terjadwal

 

7.      Kenaikan Kelas

1.       Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.

2.       Kriteria kenaikan kelas dilakukan melalui rapat pleno

3.       Peserta didik dinyatakan naik jika nilai sikap spiritual dan social dengan predikat B (Baik) yang ditentukan oleh rumpun guru PAI dan PPKn

4.       Tidak ada nilai rapot yang kurang dari KKM/Mata Pelajaran miniml 2 mata pelajaran

5.       Memenuhi kehadiran kumulatif 85%

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 DAN PROSES BERPIKIR

 

1.      Ruang Lingkup Satuan Pendidikan

 

Ruang  lingkup satuan pendidikan dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus  mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur. Dalam proses perumusan tujuan pembelajaran di MA. An-Nida dilakukan dengan langkah-langkah yang terstruktur. Berikut ini langkah-langkah perencanaan pembelajaran yang dimaksud;

 

 

a)      Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase.

b)      Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat

operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan

lingkup materi.

c)      Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan menjadi alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana. Pada Satuan PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak yang dikembangkan oleh masing-masing satuan PAUD agar dapat mencapai CP. Satuan PAUD dapat memilih untuk menyusun alur tujuan pembelajaran atau tidak. Pada Pendidikan Kesetaraan, penyusunan alur tujuan pembelajaran memperhatikan alokasi waktu didasarkan pada pemetaan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan bentuk pembelajaran tatap muka, tutorial, mandiri ataupun kombinasi secara proporsional dari ketiganya.

d)     Proses merancang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Dokumen tersebut digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Dalam proses merancang pembelajaran, pendidik dapat mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran secara mandiri.

Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran ruang lingkup satuan pendidikan pada tabel 4.1 berikut isajikan contoh pengembangan rencana pembelajaran ruang lingkup satuan pendidikan.untuk meta pelajaran Pendidikan Pancasila Fase E.

 


 

Alur Tujuan Pembelajaran

Nama Madrasah                 : MA. AN-Nida                                                                                     Tahun Pelajaran                  : 2023/2024

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Pancasila                                                                       Fase                                        : E

Alokasi Waktu                     : 91 Intra & 19 (P5& PPRA)                                                              Kurikulum                             : IKM (Mandiri Berubah)

 

Elemen

Capaian Pembelajaran

Tujuan pembelajaran

Lingkup Materi

Asesment

SMT

Sumber Belajar

Alokasi Waktu

Pancasila

Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional.

1.  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara;

2.  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional;

3.  Pada Akhir Fase ini, peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional.

Pancasila sebagai idiologi negara

Diagnostik

Formatif

Sumatif

1

a.       Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X

 

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.

ü  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

ü  Pada Akhir Fase ini, peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

ü  Pada Akhir Fase ini, peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.

Ketentuan UUD Tahun 1945

Diagnostik

Formatif

Sumatif

1

 

 

Bhinneka Tunggal Ika

Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila;

ü  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila;

Kebinekaan Bangsa Indonesia

Diagnostik

Formatif

Sumatif

2

 

 

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.

ü  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara;

ü  Pada Akhir Fase ini, Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia

Negara Kesatuan RI

Diagnostik

Formatif

Sumatif

2

 

 

Disahkan oleh

 

Aceng Abdul Gani, S. Pd. I

Kepala Madrasah

Diverifikasi oleh

 

Aceng Imam Sibaweh, S. Pd

WAKA Kurikulum

Garut,… Juli 2023

Guru MAPEL Pendidikan Pancasila

 

Aceng Imam Sibaweh, S. Pd

 


 

2.      Ruang Lingkup Kelas

a.       Perencanaan Modul ajar

Perencanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas di MA. An-Nida dilakukan oleh setiap pendidik yang diawali dengan memahami dan menganalisis capaian pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran dan penyusunan alur tujuan pembelajaran dengan prinsip esensial, berkesinambungan, kontekstual dan sederhana. Dalam hal penyusunan ATP, terdapat beberapa cara guru dalam mengurutkannya yaitu dapat dengan cara pengurutan konkret ke abstrak, pengurutan deduktif, pengurutan dari mudah ke sulit, pengurutan hierarki, pengurutan prosedural.

 

 

MODUL AJAR PPKN SMA

 

 

 

 

 

Identitas Penyusun:

Nama           : Aceng Imam Sibaweh, M.Pd

Unit Kerja   : MA. An-Nida

 


MODUL AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA

1

Informasi Umum Perangkat Ajar

 

Nama/ Unit Kerja        : Aceng Imam Sibaweh, S. Pd./

Jenjang Sekolah           : MA

Kelas                               X

Alokasi Waktu             : 1 X Pertemuan (90 Menit)

2

Tujuan Pembelajaran

 

Fase                             : E

 

Elemen                         : Pancasila

 

Tujuan                          : 10.3. Peserta didik mengklasifikasi, memilah dan menunjukkan Pembelajaran                           nilai-nilai  Pancasila  dalam  kehidupan  sehari-hari  secara

kontektual

 

1.      Apa saja Nilai-nilai Pancasila?

2.      Bagaimana kalisifikasi dan memilah nilai- ilai yang ada

Pertanyaan Inti                        dala sila-sila Pancasila

3.      Bagaimana agar dapat menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual

 

Kata Kunci                  : Klasifikasi Nilai Pancasila

 

Kode Perangkat           : PKN . E.10.3 Ajar

 

Kompetensi yang         : Keterampilan bertanya, mengkaji wacan/literasi dan

harus dimiliki                 menganalisa sikap-sikap yang harus di tunjukkan sesuai dengan peserta didik                  nilai-nilai Pancasila

3

Profil Pelajar Pancasila Yang Berkaitan

 

Bernalar Kritis,  Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan Berahlak mulia

4

Sarana Prasarana

 

a.     Gawai

b.    Akses Internet

c.     Buku Teks PPKn

d.    Spidol

e.     Papan tulis

f.      Lembar kerja

g.     Handout materi

h.    LCD Proyektor

i.       Pointer

5

Target Peserta Didik

 

1.      Peserta Didik Reguler

2.      Peserta didik dengan hambatan belajar

3.      Peserta didik Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)

4.      Peserta didik ketunaan (Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras, Tunaganda)

6

Jumlah Peserta Didik

 

Maksimal peserta 36 peserta didik

7

Ketersediaan Materi

 

1)    Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi

2)    Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep

a.       Ya    Tidak

 

b.      Ya    Tidak

8

Moda Pembelajaran

 

a.    Tatap Muka

b.    PJJ Daring


 

1.    PJJ Luring

2.    Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended Learning)

9

Materi Ajar, Alat Dan Bahan

 

Materi Ajar

 

 

 

Klasifikasi Nilai-nilai Pancasila

 

 

Ideal Instrumental Praksis

Gambar skema Nilai-Nilai Pancasila

 

 

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila dapat diklasifikasikan kan menjadi tiga, yaitu;

1.      Nilai dasar

2.      Nilai Instrumental

3.      Nilai praksis

Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara

Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undangundang dasar sampai dengan peraturan daerah.

Nilai instrumental Pancasila merupakan suatu rangkaian penjabaran secara lebih kreatif dan dinamis atas nilai dasar Pancasila. Kreatif dan dinamis yang dimaksud adalah mampu menyesuaikan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat yang ada di dalamnya.

Nilai instrumental Pancasila digunakan sebagai panduan untuk mewujudkan nilai dasar dalam Pancasila. Tanpa adanya nilai instrumental, nilai dasar Pancasila akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa karena maknanya terlalu luas.

Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya berupa nilai dan norma yang berlaku. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan kenegaraan, hasilnya akan berupa undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi lain yang bersumber dari nilai dasar Pancasila.

Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.

Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sikap positif tersebut di antaranya dapat lihat dalam tabel di bawah ini


 

 

 

No

Sila Pancasila

Sikap yang Di tunjukkan

 

1

Ketuhanan Yang Maha Esa

1.    Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup.

2.    Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

3.    Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

 

2

Kemanusian yang Adil dan Beradab

    Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.

    Saling mencintai sesama manusia.

    Tenggang rasa kepada orang lain.

    Tidak semena-mena kepada orang lain.

    Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

    Berani membela kebenaran dan keadilan.

    Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

 

3

Persatuan Indonesia

1.    Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2.    Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Cinta tanah air dan bangsa.

3.    Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

4.    Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

 

4

Kerakyatan                                    yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan    dalam Permusyawaratan/ Perwakila

   Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

   Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

   Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.

   Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa

 

5

Keadilan Sosial bagi Seluruh                         Rakyat Indonesia

   Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

   Menghormati hak-hak orang lain.

   Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

   Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.

   Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah.

   Rela bekerja keras.

   Menghargai hasil karya orang lain

 

 

Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari secara kontekstual

 

Pengertian kontekstual adalah Kontekstualisme menggambarkan kumpulan pandangan dalam filsafat yang menekankan konteks di mana sebuah tindakan, ucapan, atau ungkapan terjadi, dan berpendapat bahwa, dalam beberapa hal penting, baik itu tindakan, ucapan, atau ungkapan hanya dapat dipahami relatif terhadap konteks itu.

Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah selalu


 

 

terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambungan terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang relevan untuk pengembangan dan penggayaan ideologi Pancasila.Muara dari semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warganegara dan wargamasyarakat Indonesia.

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan. Hal ini karena setiap sila pada Pancasila mengandung empat sila lainnya. Kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematik-hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila dalam Pancasila menunjukkan suatu rangkaian urutan yang bertingkat. Di mana setiap sila memiliki tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan, sehingga tidak dapat dipindahkan.

Setiap sila pada Pancasila mengandung empat sila lainnya, itulah mengapa Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan.

Kedudukan dari masing-masing sila tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah- pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematik-hierarkis, artinya kelima sila dalam Pancasila menunjukkan suatu rangkaian urutan yang bertingkat. Setiap sila memiliki tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan, sehingga tidak dapat dipindahkan.

 

Jika ditinjau dari segi pelaksanaan nilai yang dianut, maka sesungguhnya pada nilai praksislah ditentukan tegak atau tidaknya nilai dasar dan nilai instrumental itu

 

Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara kontekstual.

Ideologi Pancasila perlu dijabarkan secara rasional dan kritis agar membuka iklim hidup yang bebas dan rasional pula. Konsekuensinya, bahwa Pancasila harus bersifat terbuka. Artinya, peka terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan tidak menutup diri terhadap nilai dan pemikiran dari luar yang memang diakui menunjukkan arti dan makna yang positif bagi pembinaan budaya bangsa, sehingga dengan demikian menganggap proses akulturasi sebagai gejala wajar. Dengan begitu ideologi Pancasila akan menunjukkan sifatnya yang dinamik, yaitu memiliki kesediaan untuk mengadakan pembaharuan yang berguna bagi perkembangan pribadi manusia dan masyarakat. Untuk menghadapi tantangan masa depan perlu didorong pengembangan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan dinamik. Kreativitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyeleksi nilai-nilai baru dan mencari alternatif bagi pemecahan masalahmasalah politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan.

 

Alat dan Bahan

 

   Media

       Gambar/skema terkait klasifikasi nilai-nilai Pancasila

       Slide presentasi

   Alat dan Bahan

       Kertas HVS ukuran F4

       Pulpen

       Spidol

       Kertas hias

       Printer

 

Perkiraan Biaya

 

Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagian besar tersedia di sekolah serta dimiliki oleh peserta didik sehingga pada saat kegiatan pembelajaran yang harus diperhatikan adalah fasilitas jaringan internet sekolah.


10

Kegiatan Pembelajaran Utama

 

Pengaturan peserta didik

·            Individu

·            Berpasangan

·            Berkelompok (lebih dari 2 orang)

Metode

a.       Presentasi

b.      Demonstrasi

c.       Project

d.      Eksperimen

e.       Diskusi

f.       Eksplorasi

g.      Permainan

h.      Ceramah

i.        Kunjungan lapangan

j.        simulasi

11

Asesmen

 

Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

a.    Asesmen individu

b.    Asesmen kelompok

c.    keduanya

Jenis Asesmen

a.       Performa (Presentasi, Drama, pameran hasil karya, dsb)

b.      Tertulis (tes objektif, esai)

12

Persiapan Pembelajaran

 

a.       Mempersiapkan gambar terkait dengan klasifikasi nilai-nilai Pancasila

b.      Mempersiapkan materi lembar kerja peserta didik

c.       Guru mempersiapkan materi ajar

d.      Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti LCD Proyektor dan pointer.

e.       Peserta didik pada pertemuan sebelumnya diminta untuk melakukan pengamatan dan wawancara dengan tokoh masyarakat sekitar terkait penerapan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat sekitar.

13

Urutan Kegiatan Pembelajaran

 

Kegiatan

Alokasi Waktu

 

Pendahuluan

10 Menit

 

a.     Guru membuka kegiatan bersama siswa melakukan :

       Berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing

       Menanyakan keadaan siswa dengan mengecek kehadiran

       Mengkondisikan tentang aturan ketika belajar

 

 

Kegiatan Inti

70 Menit

 

1.        Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang nilai-nilai Pancasila

2.        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3.        Menyampaikan kalimat yang diucapkan oleh para tokoh perumus Pancasila sekaligus alasan menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara

a.         Agar anak memahami tentang bagaimana penalaran kritis tentang klasifikasi nilai-nilai Pancasila dan Meminta siswa memilah nilai-nilai Pancasila yang di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

b.        Menuliskan nilai-nilai Pancasila yang sudah di laksanakan pada masa kini.

c.         Memberikan gambaran masa kini dan menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari secara kontekstual.

4.        Dari jawaban siswa guru memberi penguatan tentang :

     Penjelasan siswa tentang Fungsi-fungsi Pancasila.

 


No     Nama                               Sikap yang dinilai

Jumlah     Nilai Skor

 

Ketaqwaan     Bersyukur     kedisiplinan     keaktifan

1

Andi

dst

Dst ...

 

 

 

 

 

 

 

 

 


    Memberikan           contoh    kokret    bangsa    Indonesia    dalam menjalankan fungsi-fungsi Pancasila.

    Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersama-sama membuat kalimat kutipan (quotes) dari tokoh untuk dijadikan komitmen penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kintekstual secara kontekstual

 

 

Penutup

10 Menit

 

   Guru  dan  siswa  menyimpulkan  nilai-nilai  Pancasila  dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual

   Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

 

14

Refleksi Guru

 

    Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?

    Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?

    Apa  saja  kekurangan  dan  kelebihan  dalam  kegiatan  pembelajaran  yang  sudah terlaksana?

    Bagaimanakah  tanggapan  peserta  didik  atas  kegiatan  pembelajaran  yang  sudah dilaksanakan?

15

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya

 

A. Kompetensi yang dinilai

 

1.      Kompetensi sikap : Ketaqwaan, Bersyukur, Kedisiplinan, keaktifan

2.      Kompetensi pengetahuan untuk: Mengklasifikais dan memilah dan menunujukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual

3.      Kompetensi  keterampilan:  Mengemukakan  pendapat,      bertanya,  mengumpulkan informasi, bekerjasama,

 

B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan

 

1.     Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran berlangsung

2.     Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis

3.     Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/ performa saat pembelajaran berlangsung

 

C. Kriteria Penilaian

 

1.         Penilaian sikap

 

 

 

 

 

 

 

 

Pedoman penskoran: Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup Skor 1 = kurang

 

Rumus Penilaian:

N = jumlah skor X 100

16

 

2.         Penilaian pengetahuan

 

Rumusan Soal                                     Teknik    Bentuk      Bobot Nilai

 

Jelaskan dan uraikan klasifikasi nilai-nilai Pancasila

Test

 

30

 


 

 

 

Jelaskan sikap yang harus di tunjukkan sebagai penerapan nilai instrumental Pancasila dalam setiap sila dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual

Test

 

40

 

Berikan contoh upaya-upaya yang dapat dilakukan agar penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari secara kontekstual dapat terlaksana dengan baik

Test

 

30

 

Nilai total

100

 

 

Kunci Jawaban

·      Nilai-nilai Pancasila dapat diklasifikasikan kan menjadi tiga, yaitu

       Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara

B. Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undangundang dasar sampai dengan peraturan daerah.

C. Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.

 

2. Penerapan nilai instrumental Pancasila dalam tiap silanya  dalan kehidupan sehari-hari secara kontekstual

 

No

Sila Pancasila

Sikap yang Di tunjukkan

 

1

Ketuhanan Yang Maha Esa

·      Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup.

·      Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

·      Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

 

2

Kemanusian yang Adil dan Beradab

1.    Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.

2.    Saling mencintai sesama manusia.

3.    Tenggang rasa kepada orang lain.

4.    Tidak semena-mena kepada orang lain.

5.    Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

6.    Berani membela kebenaran dan keadilan.

7.    Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

 

3

Persatuan Indonesia

1.      Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2.      Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Cinta tanah air dan bangsa.

3.      Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

 


 

 

 

 

 

d.   Memajukan    pergaulan    demi    persatuan    dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

 

4

Kerakyatan                                    yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan    dalam Permusyawaratan/ Perwakila

1.     Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

2.     Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

3.     Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.

4.     Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa

 

5

Keadilan Sosial bagi Seluruh                         Rakyat Indonesia

1.    Menjaga      keseimbangan      antara     hak       dan kewajiban.

2.    Menghormati hak-hak orang lain.

3.    Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

4.    Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.

5.    Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah.

6.    Rela bekerja keras.

7.    Menghargai hasil karya orang lain

 

 

 

3.   Peserta didik dapat memberikan 4 contoh sikap yang harus muncul sebagai penerapan  nilai-nilai Pancasila dalan kehidupan sehari-hari secara kontekstual. Contoh: bersikap terbuka terhadap perubahan- perubahan yang terjadi di dalam masyarakat secara terbuka tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai dasar Pancasila

 

 

Pedoman Penskoran

 

Nomor                                Kriteria Penskoran                                 Jumlah         Skor

soal                                                                                                    Skor           Total

 

 

 

1

1.      Jika ada upaya menjawab namun salah

2.      Jika    terdapat       jawaban    yang      benar      dan penjelasannya kurang tepat

3.      Jika     terdapat              jawaban     benar        dan penjelasannya benar

5

10

15

 

30

 

 

2

1.      Jika peserta didik mampu memberikan contoh yang benar pada 5 sila

2.      Jika peserta didik mampu memberikan contoh yang benar pada 4 sila

3.      Jika peserta didik mampu memberikan contoh yang benar pada 3 sila

4.      Jika peserta didik mampu memberikan contoh yang benar pada 2 sila

5.      Jika peserta didik mampu memberikan contoh yang benar pada 1 sila

40

 

30

 

20

 

15

 

10

 

 

 

40

 

 

3

a.       Jika peserta didik mampu memberikan 3 contoh penerapan dengan benar beserta penjelasannya

b.      Jika peserta didik mampu memberikan 2 contoh penerapan dengan benar beserta penjelasannya

c.       Jika peserta didik mampu memberikan 1 1 contoh dengan benar beserta penjelasannya

30

 

 

20

 

 

 

10

 

30

 

 

 

 

 

 


No

Nama

Skor Soal 1     Skor Soal 2

Skor Soal 3          Nilai

1.

Andi

 

 

 

 

 

dst

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No

Pertanyaan

ya

Tidak

1.

Setelah mempelajari klasifikasi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saya memahami Pancasila sebagai pilar ideologis negara

 

 

2

Setelah  memahami  nilai  instrumental  Pancasila  saya memahami nilai-nilai di setiap sila Pancasila

 

 

3.

Setelah mempelajari nilai-nila Pancasila saya akan menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual

 

 

 

No    Nama                         Keterampilan yang dinilai

Jumlah    Nilai

 

 

Mengemukakan pendapat

bertanya

Bekerja sama

Mengumpulkan informasi

Skor

 

1

Jamal

 

 

 

 

 

 

dst

Dst ...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Rumus Penilaian:

N= Jumlah Skor Total

 

Tabel Penilaian Pengetahuan

 

 

 

 

 

 

 

 

3.   Penilaian keterampilan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pedoman penskoran: Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup Skor 1 = kurang

 

Rumus Penilaian:

Nilai : jumlah skor X 100 skor maksimal)

4

16

Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik

 

 

Berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini Jawaban disesuaikan dengan keadaan yang dirasakan saat ini

17

Daftar Pustaka

 

2017, Tholib, Nuryadi, Buku Teks PPKn kelas X SMA, Jakarta: Kemdikbud


 

 

https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-penerapan-nilai-instrumental-pancasila- dalam-setiap-sila, di kutip pada tanggal 24 April 2021 pukul 22.52 wib

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Kontekstualisme, di akses pada Tanggal 25 April 2021 pukul 12.40 Wib

 

https://media.neliti.com/media/publications/266370-aktualisasi-nilai-pancasila-dalam- kehidupan, (I Wayan Tagel Eddy Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana) di akses pada Tanggal 25 April 2021 pukul 12.27 Wib

18

Lembar Kerja Peserta Didik

 

Lampiran 1

19

Bahan Bacaan siswa

 

Lampiran 2

20

Bahan Bacaan Guru

 

Lampiran 3

21

Materi / kegiatan Pengayaan bagi peserta didik dengan capaian tinggi.

 

Tidak tersedia

22

Materi / kegiatan remidial Untuk Peserta Didik Yang Kesulitan Belajar

 

Tidak tersedia


 

Lampiran 1

NILAI

Lembar Kerja Peserta Didik

 

Nama                                       :…………………………………………………………..

Materi                                     : ........................................................................................

Hari/ Tanggal                        : ........................................................................................

Petunjuk:

Tulislah masing-masing tiga contoh perilaku warga negara sebagai perwujudan nilai praksis yang berdasarkan klasifikasi  nilai instrumen Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontektual

 

Sila Pancasila

Contoh perilaku

 

Sila Pertama

………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

 

Sila Kedua

……………………………………………………………………….

………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….

 

Sila Ketiga

……………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………

………………………………………………………………………..

 

Sila Keempat

………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………….

………………………………………………………………………..

 

Sila Kelima

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….


 

Lampiran 2

Pancasila dan Tantangan Milenial

Pancasila merupakan Ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara. Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila itulah yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan fungsinya.

ketika satu negara tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi ideologi lain untuk masuk. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perlu digalakkan kembali. tantangan yang dihadapi Pancasila di masa mendatang semakin besar.

Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat, khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. "Pertama yang harus diwaspadai ketika Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa, tidak lagi menjadi perbincangan atau wacana di tengah publik, hal tersebut Menjadi tantangan yang terberat. Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan cara-cara baru yang relevan dengan kondisi saat ini. Ada duahal yang menajdi tantangan terbesar yang harus menjadi target. Satu, tetap menjadikan isu ini menjadi isu yang penting. Kedua pendekatannya harus selalu up to date," . masih ditemukan sejumlah murid sekolah yang tidak hafal lima sila secara utuh, bisa dinilai, tingkat pengenalan Pancasila kepada generasi muda semakin menurun. Merespons fakta tersebut, harus ada usulan Undang-Undang yang mengatur tentang pengarusutamaan, membumikan, atau pembinaan nilai-nilai Pancasila. sebagai the living ideology, Pancasila juga harus menjadi the working ideology. Syarat Pancasila menjadi the working ideology adalah diakui kebenarannya oleh seluruh komponen bangsa, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikkan dalam kehidupan

Kondisi negara Indonesia sudah sangat jauh berubah dari semenjak awal kemerdekaan. Perkembangan dan perubahan adalah hal yang tidak bisa dihindari sebagai prasyarat untuk mencapai kemajuan dan tujuan kemerdekaan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendatangkan manfaat sekaligus dan dampak buruk bagi masyarakat. Kemudahan, kecepatan, dan efektivitas merupakan gambaran umum dampak kemajuan teknologi.

Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang dapat menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang sangat familier dengan teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik (manusia dan tempat) mempunyai ekuivalen digital.

Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang ideologi (ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu, pejabat negara yang terjerat korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya (pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme, konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and bridging generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi sehingga terjadilah disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas

Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia merupakan sebuah sistem nilai kebaikan universal yang bisa diterapkan dalam konteks apapun baik pada masa hari ini, besok, dan masa yang akan datang. Itu artinya Pancasila dengan basis filosofinya yang mendalam sebenarnya mampu untuk menjawab setiap problematika yang ada.


Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam masyarakat. Pertama, Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap individu. Kedua, mampu menggunakan Pancasila sebagai alat penyelesaian masalah.

Pancasila sebagai nilai universal masih sangat relevan dengan generasi hari ini. Pancasila hanya perlu terinternalisasi dengan baik ke setiap generasi yang ada khususnya generasi milenial yang akan menjadi salah satu tokoh pergerakan kemajuan negara yang kita cintai ini.

Nilai-nilai ketuhanan, Indonesia adalah negara religius yang menjadikan nilai-nilai religiusitas sebagai sumber etika dan spiritualitas dalam bersikap tindak termasuk sikap tindak dalam dunia virtual. Menghargai perbedaan agama dan kepercayaan dalam bermedia sosial akan menghantarkan kesedepaan dalam kehidupan beragama. Tidak melontarkan konten penghinaan atau menyudutkan agama dan kepercayaan tertentu membuat kehidupan beragama menjadi tentram dan damai.

Nila-nilai kemanusiaan, memahami dan menghargai hak dan kewajiban setiap orang dalam berselancar di dunia maya adalah salah satu ciri netizen yang humanis. Tidak menyebarkan konten hoax dan provokasi karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab.

Nilai-nilai persatuan, forum-forum dunia maya juga dapat dijadikan media untuk memperkuat semangat nasionalisme. Memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan golongan atau pribadi saat diskusi di forum-forum dunia maya. Selalu menjunjung tinggi bhinneka tunggal ika dalam setiap perbedaan di dalam forum online.

Nilai-nilai musyawarah dalam hikmat kebijaksanaan, berlaku santun terhadap setiap pandangan politik setiap orang dalam dunia maya. Ikut serta menjalankan setiap keputusan yang dihasilkan melalui diskusi online. Menyelesaikan setiap perdebatan di grup online dengan mengedepankan musyawarah.

Nilai-nilai keadilan sosial, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mengakses informasi dan berkumpul dalam kelompok-kelompok dunia maya dengan tetap menghargai hak asasi manusia setiap orang.

Oleh karena itu, di tengah krisis nasionalisme yang sedang melanda negeri ini, Pancasila adalah cahaya penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan perbedaan. Semoga Tuhan yang Maha Esa merahmati dan mencerahkan hati dan pikiran kita semua.

Sumber; https://news.detik.com/kolom/d-4573104/pancasila-dan-tantangan-milenial diakses tanggal 24 April 2021 pukul 14.42 WIB


Lampiran 3

Penerapan Nilai Instrumental Pancasila Dalam Setiap Sila

Nilai instrumental Pancasila merupakan suatu rangkaian penjabaran secara lebih kreatif dan dinamis atas nilai dasar Pancasila. Kreatif dan dinamis yang dimaksud adalah mampu menyesuaikan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat yang ada di dalamnya.

Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya berupa nilai dan norma yang berlaku. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan kenegaraan, hasilnya akan berupa undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi lain yang bersumber dari nilai dasar Pancasila.

Berikut contoh penerapan nilai instrumental Pancasila dalam tiap silanya

a.     Ketuhanan yang Maha Esa

Perwujudan atas nilai instrumental ini dapat dilihat dalam Undang-Undang, khususnya di dalam Pasal 29. Pasal ini memberikan penegasan jika Indonesia merupakan negara yang memberikan kebebasan kepada tiap warga negaranya, untuk memeluk dan menjalankan agama sesuai yang diinginkan.

b.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Suatu tindakan yang bisa dikatakan sebagian nilai instrumental pada sila ke 2 Pancasila terdapat pada Pasal 28. Pasal ini memberikan suatu kebebasan dan keadilan kepada masyarakat dengan berlandaskan HAM (Hak Asasi Manusia).

c.       Persatuan Indonesia

Selanjutnya perwujudan nilai instrumental lainnya pada sila ke 3 Pancasila ini dapat dilihat dalam Pasal 32, 35, dan 36. Dimana pasal ini secara penuh menjelaskan identitas nasional dan simbol kenegaraan, meliputi: bahasa, bendera, ideologi, lagu kebangsaan, dan lain sebagainya.

d.    Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Perwujudan pada sila ke 4 Pancasila yang berkaitan dengan nilai instrumental terdapat dalam Pasal 1 ayat 2. Pasal ini menjelaskan jika kekuasaan tertinggi di Indonesia ada di tangan rakyat. Atas dasar inilah, rakyat mempunyai derajat yang sangat tinggi di dalam penyelenggaraan sistem demokrasi di Indonesia.

Seluruh kebijakan yang diberikan kepada dewan negara harus disetujui oleh rakyat melalui perwakilannya pada tiap masing-masing daerah. Contohnya melalui lembaga legislatif yaitu DPR RI dan DPRD tingkat provinsi dan kota.

e.       Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Perwujudan nilai instrumental Pancasila selanjutnya terdapat pada Sila ke 5 yaitu memberikan sikap yang adil terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Terutama dalam menjalankan kebijakan pembangunan, pemerintah mampu memberikan pemerataan terhadap semua golongan.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-penerapan-nilai-instrumental-pancasila-dalam-setiap- sila, di kutip pada tanggal 24 April 2021 pukul 22.52 wib

 

b.      Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

Projek penguatan profil pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin di MA An-Nida dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang berpijak pada pendidikan budi pekerti yang berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya madrasah.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan, dan kebutuhan peserta didik dengan melibatkan seluruh peserta didik pada Satuan pendidikan, dirancang pada awal tahun ajaran baru.

a.       Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

N0

Nama

Tugas Utama

Jabatan Dalam Team

1

Rina Marlina, S.H

Guru Sosiologi

Penangung Jawab Merangkap Anggota

2

Siti Nurazijah, S. Pd

Guru Seni Budaya

Koordinator

3

Aceng Imam, S. Pd

Guru Pancasila

Sekretaris

4

Anita Permatasari, S. Pd

Wali kelas X-IPA

Pendamping

5

Yeti Mulyati, S. Pd

Wali kelas X-IPS

Pendamping

6

Endang Ridwan, S. Ag

 

Pendamping

7

Abdulah Arif, S. Pd

 

Pendamping

b.      Dimensi, tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin

 

Projek 1

Projek 2

Projek 3

Tema

Kewirausahaan

Kearifan Lokal

Bhinneka Tunggal Ika

Dimensi

Berkeadaban, Keteladanan, Toleransi, Mandiri, Kreatif, Bergotong royong

Berkeadaban, Mandiri, Kreatif, Bergotong royong

Kewarganegaraan dan kebangsaan, Berkeadaban, Berkebinekaan Global

Waktu

X

176 JP

176 JP

176 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI,

DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

 

1.      Pendampingan

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di MA. An-Nida dilakukan secara internal dan terencana untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana demi mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala madrasah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Adapun bentuk pendampingan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, diantaranya :

1.      IHT ( In House Training )

Kegiatan IHT dilakukan setiap awal tahun pelajaran. Keguatan ini merupakan moment untuk mengupgrade pengetahuan dan keilmuan guru-guru berupa kemajuan teknologi, penyusunan perangkat ajar, maupun perubahan kurikulum.

2.      Supervisi Kelas

Supervisi kelas adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang kepala madrasah kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Supervisi kelas diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.

3.      Evaluasi

1.      Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk:

1.      meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik

2.      menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional

3.      mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan

4.      mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki

5.      mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah

6.      sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

7.      Evaluasi Kurikulum

Kurikulum operasional MA. An-Nida dievaluasi secara periodik, untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, guru dan tim melihat kontinue pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, guru dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun, dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan, serta visi dan misi madrasah.

8.      Pengembangan Profesional

Program peningkatan profesional guru direncankan oleh kepala madrasah berdasarkan Rencana Pengembangan satuan pendidikan. Dalam sistem manajemen mutu MA. An-Nida mengatur pengembangan secara terencana sesuai dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan maupun Rencana Pengembangan madrasah. Pengembangan diarahkan pada peningkatan kompetensi guru sebagai bagian dari Program Penilaian Kinerja Guru (Program PKG). Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut:

1.      Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional

2.      Study Banding

3.      Sertifikasi Profesi Guru

4.      keterlibatan dalam MGMP

5.      Studi lanjut

 

BAB V

PENUTUP

 

         Kurilkulum Operasional Madrasah/KOM An-nida Tahun Pelajaran 2023/2024 merupakan kurikulum merdeka. Kurikulum ini merupakan garis-garis besar sebagai pegangan dasar bagi semua stakeholder pendidikan di Madrasah Aliyah. An-nida  dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Namun di dalam pelaksanaannya setiap pendidik, tidak hanya berdasar kepada yang terikat saja, akan tetapi perlu ada penjabaran yang lebih luas dan lebih luwes, sehingga dapat menjangkau semua aspek kegiatan Madrasah.

1.                  Harapan

Sejalan dengan selesainya kurikulum Madrasah Aliyah. An-Nida dari sini diharapkan dapat adanya  pencapaian sasaran yang ditargetkan dalam menuju peningkatan mutu pendidikan dan mutu lulusan di Madrasah Aliyah. An-nida. Perlu diperhatikan pula hendaknya tidak terpaku pada waktu yang telah ditentukan, tetapi sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dapat diselesaikan secara tuntas.

2.                   Permasalahan

Selain memiliki harapan sebagaimana yang di katakatan diatas, kamipun memiliki beberapa permasalahan yang sekiranya perlu kita sikapi secara seksama, yaitu bahwa kurikulum ini harus menjadi acuan dan dapat dilaksanakan bagi seluruh warga marasah sehingga tidak terjadi ketimpangan dan dapat di implementasikan dengan benar.

3.                   Solusi

Dalam menyikapi permasalahan diatas, maka kami pun mencoba membuat rumusan solusi agar masalah tersebut dapat terselesaikan. Salah satu solusinya yaitu dengan memberikan pemahaman yang sedalam-dalamnya tentang pentinya Kurikulum madrasah mengingat kurikulum ini merupakan rambu-rambu atau konstiusi dalam sebuah madrasah. Oleh karena itu, pengkajian dan pemanfaatanya harus kita optimalkan.

4.                  Rencana Tindak Lanjut

Sebuah harapan dan rencana untuk tahun selanjutnya sudah kami kembangkan, salah satunya yaitu melalui peningkatan mutu kurikulum. Adapaun rencana yang lebih jelasnya ialah melalui pelatihan internal serta studi banding pada madrasah yang lebih baik. 

Akhirnya semoga Madrasah Aliyah. An-nida sebagai lembaga pendidikan formal dapat terus eksis di dalam bidangnya serta berperan aktif dalam mendidik siswa ke arah yang diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya serta menunjukan kita kepada jalan yang diridhoi-Nya. Amiin.