Minggu, 13 November 2016

Artikel Psikologi Keluarga





Jangan Biarkan Kami Terlantar karena Gadget
Oleh Yeti Mulyati

Gadget merupakan salah satu bukti pesatnya perkembangan teknologi. Pengguna gadget pun meningkat dari berbagai kalangan. Hampir 90% masyarakat Indonesia lekat dengan gadget sebagai pertanda sudah melek teknologi. Mereka, terutama orang dewasa cenderung cerdas digital.  Mereka dapat memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk mendulang pundi-pundi koin atau hanya sekedar bersosialisasi di media maya. Namun apa jadinya jika gara-gara gadget anak merasa terasingkan di tengah keluarga terutama dari kasih sayang ibu?
Disadari atau tidak terkadang bentakan meluncur dari mulut kita ketika tangan sedang sibuk dengan gadget. Sementara itu anak tidak sabar untuk medapat perhatian. Malahan kaki bisa melayang saat anak menarik-narik baju di bawah meja sekedar untuk menunjukkan sesuatu pada orang tuanya. Seorang ibu sedang menggantikan popok  anaknya, namun jika gadget berbunyi ditinggalkan anaknya yang kedinginan. Sepenting itukah gadget sampai buah hati sendiri diacuhkan? Ibu-ibu lebih memilih berkomunikasi melalui medsos dibandingkan bersosialisasi dengan anggota keluraga. Separah itukah pengaruh dari gadget? Memang itulah kenyataannya. Sebagian masyarakat telah kecanduan gadget. Oleh karena itu para bunda dapat menganalisis apakah kita tergolong pecandu gadget atau bukan. Berikut dampak negatif gadget terutama untuk anggota keluarga, antara lain:
  •          Kasih sayang dan perhatian terhadap anak terabaikan. Jika seseorang sudah kecanduan gadget akan ada pihak-pihak lain yang terabaikan. Gadget akan mengendalikan hidup kita. Oleh karena itu untuk para bunda sebaiknya merubah pola tersebut. Gunakan gadget secara bijak. Jangan sampai kasih sayang dan perhatian terhadap anak dikendalikan oleh gadget. Berilah anak hak untuk disayangi dan diperhatikan, misalnya pada saat menonton televisi atau berkumpul dengan keluarga tinggalkan terlebih dahulu gadget tersebut. Selain itu Anda harus berdisiplin menggjnakan gadget, misalnya dengan membuat aturan dengan keluarga untuk tidak sembarangan menggunakan gadget. Misalnya pada saat makan bersama tidak boleh menggunakan gadget kalau perlu matikan terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menjaga kehangatan keluarga.
  •          Kurang bersosialisasi. Karena kesibukan dengan gadget membuat kita lupa untuk berinteraksi dengan orang-orang disekeliling kita baik anggota keluarga maupun tetangga. Bahayanya jika sosialisasi dengan anak terhambat akan menimbulkan gangguan pada perkembangan anak. Kita tidak akan mengetahui masalah yang dihadapi anak saat di sekolah, masalah suami di kantornya. Padahal peran istri dan seorang ibu salah satunya mencarikan solusi atau menenangkan anak atau suami dalam menghadapi masalah.  Jika hal ini dibiarkan berlanjut anak akan mencari solusi di luar rumah akibatnya pergaulan bebas, begitu pula suami akan mencari kepuasan di luar misalnya dengan selingkuh. Wallohualam bishawab.

Nah untuk para bunda jangan sampai diperbudak gadget. Andalah yang harus dapat mengontrol penggunaan gadget. Gadget dapat jadi bencana jika digunakan semena-mena namun gadget juga dapat menjadi berkah jika digunakan sebijak mungkin. 

1 komentar:

  1. Memang bu jaman sekarang gadget seakan akan menjadi teman hidup manusia, dibawa kemana mana, namun tetap ada batas nya, luangkanlah waktu untuk bermain dengan anak anak agar mereka merasakan kasih sayang dari seorang ibu, karna IBU adalah guru pertama kita... betulkan Bu..

    BalasHapus