Sedikit Mengintip Kurikulum Prototipe
Awal tahun 2022 dunia pendidikan dihebohkan dengan pergantian kurikulum baru yang dikenal dengan kurikulum prototype. Sebagian besar tenaga pendidik menepuk jidat, “Baru saja paham kurikulum kemarin datang lagi kurikulum baru”. Namun, sebagian lagi ada yang menyambut dengan tangan terbuka. Mereka beranggapan kurikulum baru ini sebagai angin segar untuk memperbaiki pendidikan Indonesia yang mengalami Learning Loss akibat pandemic Covid-19.
Perbedaan pendapat itu sah-sah saja bergantung pada sudut pandang masing-masing. Namun sebagai tenaga pendidik jangan menutup mata dengan perubahan ini. Mau tidak mau kita harus dapat mengikuti alur yang telah dicanangkan pemerintah. Dengan perubahan kurikulum ini menuntut para tenaga pendidik untuk belajar dan terus belajar. Meskipun sudah menjadi guru harus terus belajar.
Pelaksanaan kurikulum prototype ini tidak sekonyong-konyong harus dilaksanakan oleh semua sekolah. Kurikulum prototype akan dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dari sekolah penggerak. Hal ini bertujuan untuk mengevalusi keefektifan kurikulum ini.
Untuk tahun 2022 sampai 2024 pemerintah menyodorkan kurikulum prototip sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran. Bagi satuan pendidikan yang akan mengikuti program ini harus mendaftar terlebih dahulu dan setiap kepala sekolah akan mengikuti tes. Bagi kepala sekolah yang lolos, sekolah yang dipimpinnya akan menjadi sekolah penggerak dan mengikuti berbagai pelatihan. Keefektifan kurikulum ini akan dievaluasi pada tahun 2024.






0 komentar:
Posting Komentar