Jumat, 07 Desember 2018

Opini


Gamang Menghadapi Usia 40 Tahun
Oleh Yeti Mulyati

                
Fitrah manusia tumbuh dan berkembang seiring dengan bergulirnya waktu. Begitu pula pertambahan usia terus merayap tanpa dapat dicegah. Namun kadang manusia tidak dapat menerima kenyataan, pertambahan usia yang semakin tua membuatnya gamang bahkan panik. Hal ini sering terjadi pada kaum hawa meskipun kaum adam pun tidak luput dari kepanikan. Menjelang usia 40 tahun akan terjadi perubahan fisik, bahkan masalah kesehatan pun mulai muncul. Inilah alasan kuat yang menjadikan mereka gamang terutama di kalangan wanita.

Memang tak dapat dipungkiri, pada usia 40 tahun akan terjadi krisis penampilan dan kesehatan. Hal ini disebabkan karena manusia kurang disiplin dalam mengkonsumsi makanan dan cara hidup sehat ketika usia muda. Misalnya metabolism melambat  karena berat badan pada sebagian besar wanita bertambah 6 kg antara usia 40 dan 55 tahun. Hal ini disebabkan karena banyak mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang digoreng. Gejala lainnya, tubuh mulai terasa nyeri. Sekitar usia 40 tahun persendian akan terasa sakit dan nyeri sehingga beresiko menderita kram kaki. Hal ini tidak akan terjadi jika kita sewaktu muda disiplin dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi serta rajin olah raga.

Masalah lain yang timbul pada usia 40 tahun adalah tulang menjadi rentan menipis bahkan terjadi osteoporosis. Hal tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium yaitu sebanyak 1.000 sampai 1.500 miligram kalsium per hari. Pada usia ini juga, beban hidup dapat menjadikan seseorang stress karena pada usia 40 tahun rasa tanggung jawab semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat stress maka akan berpengaruh pada penampilan fisik, misalnya mulai terlihat kerutan-kerutan tipis pada wajah sehingga terlihat tua.

Itulah fakta-fakta yang membuat orang gamang dalam menghadapi usia 40 tahun. Padahal fakta tersebut dapat ditepis dengan hidup sehat dan lebih disiplin dalam mengkonsumsi makanan. Begitu pula dalam ajaran Islam menyebutkan bahwa usia 40 tahun merupakan usia produktif. Pada usia ini manusia mencapai puncak kehidupan yang lebih baik terutama intelektual, emosi, dan spiritual. Pada usia ini manusia meninggalkan usia mudanya menuju usia dewasa. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15 bahwa Allah SWT berfirman, “Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a, “Ya Rabb-ku, tunjukkanlah kepadaku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

Nah, jika dihitung secara matematis pada dasarnya usia manusia yang mancapai 40 tahun, seorang anak adam telah melampaui 2/3 umurnya. Dengan demikian sisa 1/3 umurnya digunakan untuk menyempurnakan hal-hal yang tertinggal. Maka seyogyanya pada usia ini dijadikan muhasabah (mawas diri). Seperti yang dijelaskan pada QS. Fathir ayat 37 yang ditafsirkan oleh Imam Ibnu Katsir bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Apabila hal itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janji-Nya dalam ayat setelahnya, yaitu kematangan. Usia 40 tahun adalah usia matang bagi kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Meskipun demikian bukan berarti beramal soleh dan bertobat dimulai usia 40 tahun. Bagi para muda beramal soleh dan bertobat harus setiap saat karena kematian itu misterius, tidak tahu muda atau tua. Kalau sudah datang tak dapat dihindari. Artinya usia 40 tahun yaitu usia untuk meningkatkan kualitas hidup. Dari baik menuju arah lebih baik lagi.

Oleh karena itu, untuk anak adam tak perlu gamang menghadapi usia 40 tahun karena usia inilah untuk pencapaian kesempurnaan. Usia 40 tahun merupakan usia istimewa karena terjadinya kematangan intelektual, emosi, dan spiritual. Lihatlah di luar sana banyak orang yang berprestasi pada usia 40 tahun. Begitu pula banyak para pejabat-pejabat, elit politik yang sukses pada usia 40 tahun. Hal ini sudah sunatullah yang telah dimulai sejak zaman Rasulullah. Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi pada usia 40 tahun. Begitu pula nabi-nabi yang lain kecuali Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS.

Dari penjelasan tersebut, maka jelaslah usia 40 tahun merupakan usia keemasan. Karena pada usia tersebut terjadi proses penyempurnaan,  inteletual, emosi, dan spiritual. Masalah perubahan fisik dikembalikan pada kedisiplinan kita dalam menjalankan hidup sehat. Toh, banyak anak manusia yang terlihat tua dari umur yang sebenarnya. Anak muda yang perutnya buncit-buncit karena banyak mengkonsumsi makanan dan minuman instan.

0 komentar:

Posting Komentar