Jumat, 28 Desember 2018

Resensi Novel


Cinta dan Benci Beda Tipis
Oleh: Yeti Mulyati


Judul Buku          : Love Me Love Me not
Pengarang           : Indah Nur Wakhid
Penerbit              : Media Pressindo
Kota Penerbit     : Yogyakarta
Tahun Terbit       : 2013
Cetakan              : ke-2
Tebal Buku         : 312 halaman

                Love Me Love Me Not, judul novel ini sekilas tampak biasa seperti cerita-cerita romantic pada umumnya. Apalagi dengan tampilan sampul yang sederhana. Namun Indah Nurwakhid dengan kepiawaiannya merangkai kata mampu mewujudkan cerita ini seolah-olah nyata dengan bentuk konfliks majemuk. Bagaimana tidak, penulis kelahiran Balikpapan ini menulis cerita dengan tema percintaan yang diawali dengan kebencian. Di sini penulis berhasil membuktikan bahwa cinta dan benci beda tipis. Dengan tokoh Vonda dan Reggie dipertemukan saling membenci tapi seiring dengan perjalanan waktu benih-benih cinta mulai tumbuh. Penulis mampu meramu cerita ini dengan kejadian miterius dengan adanya pembunuhan. Keadaan romantic, konyol, tegang, mengkhawatirkan bahkan kebencian bercampur aduk dalam cerita ini.
                Cerita ini dimulai dari perseteruan dua anak manusia yang saling bersaing. Vonda sebut saja salah satu tokoh anak perempuan yang dengan postur tubuh bulat memiliki sifat galak dan jahil. Dia sering menjahili, bahkan mengintimidasi temannya yang bernama Reggie. Rumah Reggie berseberangan dengan rumag Vonda hanya terhalang 3 meter oleh jalan aspal. Reggie seorang anak pengusaha yang sering ditinggalkan oleh kedua orang tuanya ke luar negeri untuk berbisnis. Dia sering dititipkan pada ibunya Vonda meskipun sering dijahili. Malah Reggie merasakan kehangatan kasih sayang kedua orang tua Vonda. Itulah alasan Vonda mengapa harus membenci Reggie. Dia cemburu merasa kasih sayang orang tuanya terbagi dengan Reggie.
                Pada akhirnya Vonda dan Reggie berpisah karena Reggie melanjutkan pendidikannya ke USA. Setelah beberapa tahun kemudian mereka dipertemukan lagi dengan kondisi sudah dewasa. Keduanya saling jatuh cinta, namun keegoisan mereka lebih kokoh sehingga keduanya enggan mengakuinya. Bahkan setiap bertemu pasti mereka bertengkar dan Vondalah yang memulai pertengkaran itu. Reggie yang merasa selalu terintimidasi oleh Vonda bertekad untuk balas dendam. Begitu pula Vonda tidak mau kalah dengan Reggie. Akhirnya mereka dipertemukan lagi di tempat kerja Vonda. Tak tanggung-tanggung ternyata Reggie menjadi CEO diperusahaan tempat kerja Vonda. Dari segi posisi tentunya Reggie menang satu kosong untuk Vonda.
                Ditengah perseteruan Vonda dan Reggie terjadi kejadian misterius, yaitu hilangnya Susan. Susan rekan kerja Vonda dan sudah 3 hari tidak masuk kerja tanpa kabar apapun. Padahal biasanya Susan selalu memberi kabar dimanapun dia berada. Vonda memiliki dua rekan kerja sekaligus sahabatnya yaitu Susan dan Edith.  Setelah tiga hari barulah terdengar kabar bahwa Susan meninggal di sebuah hotel  dengan keadaan tangan diikat. Menurut visum dari kepolisian tidak ada bekas tindakan kekerasan sedikit pun juga. Susan meninggal disebabkan karena kehabisan oksigen. Jadi tidak ditemukan sidik jari sebagai bahan bukti.     Tentunya setelah kematian Susan membuat Vonda dan Edith merasa ketakutan. Mungkinkah mereka sasaran selanjutnya seperti pembunuhan berantai yang ada di film-film. Vonda dan Edith merasa curiga pada Fabian rekan kerjanya. Pemuda ini berpenampilan menarik namun dingin jarang berkomunikasi. Tanpa disangka-sangka Vonda dan Edith menemukan foto-foto Susan di computer Fabian begitu akrab. Padahal selama di kantor mereka tidak pernah bertegur sapa.
                Karena  kecurigaan Vonda, akhirnya Vonda ingin menyelidiki kasus terbunuhnya Susan. Setiap pulang kerja, dia tidak langsung pulang tapi melakukan penyelidikan mulai dari hotel tempat terbunuhnya Susan sampai ke tempat kostannya. Di sinilah cerita mulai memuncak. Ketegangan demi ketegangan dan teka-teki  mewarnai cerita novel ini. Di sini mulailah Vonda mendapatkan terror demi terror yang semakin mendekatkan Vonda pada sang pembunuh.
                Di tengah kebingungan, secara diam-diam Vonda mendapatkan perlindungan dari dua laki-laki gagah dan tampan di kantornya yaitu Reggie dan Fabian. Tapi perlindungan dari mereka malah disalahartikan oleh Vonda. Vonda malah curiga bahwa Reggie atau Fabianlah yang membunuh Susan. Karena kecurigaan itulah membuat Vonda menjauh dari mereka. Kecurigaan itu semakin kuat setelah ditemukannya mayat Sissy di gudang file. Kepalanya berdarah seperti diserang oleh benda tumpul. Ketegangan semakin mencekam di kantor itu.
                Novel Love Me Love Me Not ini dapat dikategorikan dalam jenis novel misteri. Misteri pembunuhan dan misteri cinta Vonda dan Reggie. Novel ini cocok dibaca oleh remaja dan dewasa. Dengan tema cinta dan pembunuhan yang diramu sedemikian rupa membuat pembaca penasaran untuk menyelesaikan membaca novel ini. Namun dalam novel ini banyak menggunakan istilah teknologi sehingga untuk orang awam di dunia perteknologian sulit untuk memahami cerita ini. Namun secara keseluruhan alur cerita sangat menarik.

0 komentar:

Posting Komentar