MATERI BAHASA INDONESIA-UTBK II
MORFOLOGI
Morfologi
adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur internal kata dan cara
kata-kata tersebut dibentuk. Dalam konteks bahasa Indonesia, morfologi mengkaji
bagaimana kata-kata dibentuk melalui proses pembentukan morfem, yaitu unit terkecil
dalam bahasa yang memiliki makna.
Beberapa
konsep penting dalam morfologi bahasa Indonesia meliputi:
1.
Morfem: Unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Terdapat dua jenis
morfem dalam bahasa Indonesia: morfem bebas (kata dasar) dan morfem terikat
(imbuhan).
2.
Kata Dasar: Kata yang merupakan bentuk paling dasar dan belum diberi afiks
(imbuhan). Contohnya, "rumah" dan "makan" adalah kata
dasar.
3.
Imbuhan: Morfem terikat yang ditambahkan pada kata dasar untuk membentuk kata
turunan. Imbuhan dalam bahasa Indonesia meliputi awalan (prefiks), sisipan
(infiks), akhiran (sufiks), dan awalan-akhiranr (konfiks).
4.
Prefiks: Imbuhan yang ditempatkan di awal kata. Contohnya, "ber-"
dalam "bermain" dan "meN-" dalam “membaca”.
5.
Infiks: Imbuhan yang ditempatkan di tengah kata. Contohnya, "el"
dalam “telunjuk” asal kata “tunjuk”.
6.
Sufiks: Imbuhan yang ditempatkan di akhir kata. Contohnya, "-kan"
dalam "bacakan" dan "-i" dalam “hindari”.
7.
Konfiks: Gabungan awalan dan akhiran untuk membentuk kata. Contohnya,
"ke-...-an" dalam “keberangkatan”.
Contoh Soal UTBK:
(1) Bulan Adalah satelit alami yang mengitari planet Bumi tempat kita tinggal. (2)Satelit adalah benda yang tertangkap di medan gravitasi planet kemudian berputar di dekat planet tersebut.[...] adanya pengaruh gravitasi. (3) Selain satelit alami ada juga satelit buatan manusia yang meluncurkan ke orbit Bumi untuk berbagai kepentingan, seperti komunikasi, pemantauan iklim dan cuaca, serta berbagai penelitian. (4) Ada dua skenario yang bisa menjelaskan asal muasal satelit alami di planet batuan, seperti bumi. (5) Skenario pertama, planet dapat bertabrakan dan terpecah. (6) Pecahan-pecahan dari tabrakan ini melayang di angkasa dan tertangkap gaya tarik planet tersebut sehingga menjadi cikal bakal satelit alami. (7) Penelitian dan simulasi memrediksi bulan terbentuk akibat tabrakan besar beberapa miliar tahun yang lalu antara Bumi dan sebuah benda langit bernama Theia. (8) Objek ini berukuran cukup besar, yaitu sekitar ukuran planet Mars. (9) Tabrakan antara bumi dan Theia menghasilkan puing-puing yang kemudian mengitari bumi lalu berkumpul dan membentuk bulan. (10) Teori ini Menjelaskan alasan sampel batuan yang diambil dari permukaan bulan memiliki sifat yang mirip dengan Bumi.
sumber: https://theconversation.com/
A. mengitari
B. tertangkap
C. bertabrakan
D. memrediksi
E. menjelaskan
JAWABAN:
D
2.1
Pengulangan
Pengulangan
kata adalah salah satu bentuk penggunaan bahasa yang umum di banyak bahasa,
termasuk bahasa Indonesia. Pengulangan kata dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, seperti:
1. Emfasis atau Peningkatan Intensitas
Pengulangan
kata dapat digunakan untuk menekankan atau memperkuat makna dari kata tersebut.
Contohnya, "besar-besar" untuk menekankan ukuran yang besar atau
"sangat-sangat" untuk menekankan intensitas dari sesuatu.
2. Ekspresi Emosi atau Kondisi Psikologis
Kadang-kadang,
pengulangan kata juga digunakan untuk mengekspresikan emosi atau kondisi
psikologis seseorang. Contohnya, "sedih-sedih" untuk menunjukkan
kesedihan yang mendalam.
3. Estetika atau Keindahan Bahasa
Dalam beberapa
konteks, pengulangan kata digunakan karena alasan estetika atau keindahan
bahasa. Contohnya, dalam puisi atau lagu, pengulangan kata sering digunakan
untuk menciptakan irama atau nada yang khas.
4. Membentuk Frasa Tetap atau Idiomatik
Beberapa
pengulangan kata telah menjadi bagian dari frasa tetap atau idiomatik dalam
bahasa. Contohnya, "malam-malam" dalam frasa "malam-malam
sendirian" atau "bulan-bulan" dalam frasa "bulan-bulan lalu”.
5. Kesalahan atau Gangguan Berbahasa
Pengulangan
kata juga dapat terjadi sebagai kesalahan atau gangguan berbahasa. Misalnya,
pengulangan kata yang tidak disengaja karena kebingungan atau kehilangan fokus
dalam berbicara.
Pengulangan kata
dapat memberikan variasi dan kekayaan dalam penggunaan bahasa, tetapi perlu
digunakan dengan tepat sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.
Terdapat beberapa jenis pengulangan kata yang
umum digunakan dalam bahasa Indonesia, antara lain:
1. Pengulanagan Utuh (Dwilingga)
Pengulangan kata utuh terjadi ketika suatu
kata atau frasa secara lengkap diulang. Contohnya, "besar-besar",
"makan-makan", atau "tidur-tidur”.
2. Pengulangan sebagian ( Dwipurwa)
Pengulangan kata sebagian (parsial) terjadi
ketika hanya bagian dari kata yang diulang. Contohnya, "lari-lari"
(ulangan dari kata dasar "lari") atau "tertawa-tawa"
(ulangan dari akar kata “tawa”).
3. Pengulangan Berimbuhan (Afiksasi)
Pengulangan kata dengan pengimbuhan (afiksasi)
terjadi ketika suatu kata diulang dengan penambahan afiks. Contohnya,
"tertawakan" (dari "tawa") atau "berlari-lari"
(dari “lari”).
4. Pengulangan Kata dengan Frasa Tetap atau
Idiomatik
Beberapa pengulangan kata telah menjadi
bagian dari frasa tetap atau idiomatik dalam bahasa. Contohnya,
"malam-malam" dalam frasa "malam-malam sendirian" atau
"bulan-bulan" dalam frasa "bulan-bulan lalu”.
5. Pengulangan Kata dalam Sastra
Dalam sastra, pengulangan kata sering
digunakan untuk menciptakan efek estetika atau melodi dalam puisi atau prosa
sastra. Contohnya, pengulangan kata dalam puisi untuk menciptakan ritme atau
permainan kata yang menarik.
Pengulangan kata dapat memberikan variasi dan
kekayaan dalam penggunaan bahasa, tetapi perlu digunakan dengan tepat sesuai
dengan konteks dan tujuan komunikasi.
Contoh Soal UTBK:
(1) Kita harus bertanggung jawab atas semua perbuatan kita.
(2) Tanggung jawab seorang ayah kepada anaknya sangatlah besar.
(3) tiga orang itu telah menyebarluaskan berita yang diduga tidak benar.
(4) Tanda tangan itu telah dipalsukan oleh anaknya.
(5) Pak Ali telah menandatangani surat perjanjian itu. Penulisan Gabungan kata yang tidak benar terdapat pada kalimat bernomor
A.
1 dan 3
B.
2 dan 4
C.
2 dan 5
D.
3 dan 4
E.
3 dan 5
JAWABAN: A






0 komentar:
Posting Komentar