Senin, 04 Maret 2024

MATERI BAHASA INDONESIA-UTBK I

 

MATERI BAHASA INDONESIA-UTBK I

FONOLOGI

Fonologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang sistem bunyi dalam suatu bahasa, termasuk aturan-aturan yang mengatur penggunaan bunyi-bunyi tersebut dalam pembentukan kata dan kalimat. Fonologi juga mempelajari hubungan antara bunyi-bunyi tersebut dan makna dalam bahasa. Dalam konteks UTBK atau ujian masuk universitas di Indonesia, bagian fonologi mungkin menguji pemahaman calon mahasiswa tentang aturan-aturan pengucapan, pola bunyi, dan konsep-konsep linguistik terkait lainnya.

1.1 Penulisan Huruf Kapital

Penulisan huruf kapital, atau huruf besar, adalah penggunaan huruf besar dalam teks. Berikut adalah beberapa aturan umum untuk penggunaan huruf capital.

1. Awal Kalimat: Setiap kalimat diawali dengan huruf capital.

            Contoh: Saya akan mengikuti tes.

2. Nama PropertiNama orang, tempat, dan merek yang spesifik ditulis dengan huruf capital.

            Contoh: Dia bernama John Smith dilahirkan di Jakarta.

3. Singkatan: Singkatan dan akronim biasanya ditulis dengan huruf capital.

            Contoh: Saya harus lulus UTBK tahun sekarang.

4. Judul: Judul buku, film, artikel, dan karya seni lainnya biasanya ditulis dengan huruf capital.

Contoh: Dia membaca cerita Harry Potter and the Philosopher's Stone

5. Gelar: . Gelar seperti "Doktor" atau "Profesor" biasanya ditulis dengan huruf kapital ketika digunakan sebelum nama sesorang.

            Contoh: Doktor Tan.

6. Peristiwa Penting: Nama peristiwa penting atau acara khusus sering ditulis dengan huruf kapital.

Contoh: Negara Inggris telah mengalami Revolusi Industri.

7.  Tanggal: Bulan dalam penulisan tanggal biasanya dimulai dengan huruf kapital.

Contoh: Dia meninggal tanggal 24 Januari 2024.

8.  Akhir kalimat dalam suratAkhir kalimat dalam surat atau dokumen resmi sering kali diakhiri dengan huruf capital.

Namun, perlu diingat bahwa ada variasi aturan penulisan huruf kapital tergantung pada gaya penulisan yang digunakan dan bahasa yang ditulis. Pastikan untuk mengikuti pedoman yang sesuai dengan konteks tertentu, seperti gaya penulisan yang ditetapkan oleh lembaga atau panduan penulisan yang digunakan.

Contoh Soal UTBK:

Perhatikan kalimat berikut!

Candi ini berada di Daerah perbatasan antara Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di desa Bokoharjo, Kecamatan prambanan, Sleman.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di desa Bokoharjo, Kecamatan prambanan, Sleman.

C. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.

D. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.

E. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, Sleman.

JAWABAN: C

<!-Nextpage->

1.2 Penulisan huruf Miring

Penulisan huruf miring, atau italik, adalah teknik penulisan di mana teks dimiringkan ke kanan untuk menekankan kata-kata tertentu atau untuk membedakan teks dari teks sekitarnya. Berikut adalah beberapa aturan umum untuk penggunaan huruf miring.

1. Penekanan: Huruf miring sering digunakan untuk menekankan kata-kata tertentu dalam teks, seperti istilah asing yang belum dikenal atau kata-kata yang ingin diberikan penekanan khusus.

Contoh: Kata pada kalimat tersebut  bermakna ganda adalah...

2. Judul Karya: Judul buku, film, majalah, dan karya seni lainnya biasanya ditulis dengan huruf miring untuk membedakan mereka dari teks sekitarnya

Contoh: Dia membaca cerita Harry Potter and the Philosopher's Stone.

 

3. Kata  Asing: Kata-kata asing yang belum diadopsi ke dalam bahasa yang ditulis sering ditulis dengan huruf miring.

Contoh: Saya sudah move on dari masalah itu.

 

4. Definisi: Saat memberikan definisi atau menyebutkan istilah teknis, huruf miring dapat digunakan untuk menyoroti kata-kata tersebut.

Contoh:

Budaya dapat didefinisikan sebagai pola-pola perilaku dan tindakan sosial yang diperoleh dan ditransmisikan melalui pembelajaran dan pengalaman.

 

5. Pengutipan: Saat mengutip teks dari sumber lain, huruf miring dapat digunakan untuk menandai teks yang dikutip.

Contoh:

Menurut penelitian terbaru, "penggunaan teknologi informasi telah meningkat secara signifikan dalam dua dekade terakhir".

 

6. Simbol atau Variabel: Dalam matematika atau ilmu lainnya, huruf miring sering digunakan untuk menunjukkan simbol atau variable.

Contoh:

adalah variable independen sedangkan variable terikat.

 

7.  Istilah yang Disoroti: Saat menjelaskan istilah atau konsep tertentu yang ingin ditekankan, huruf miring dapat digunakan untuk menggarisbawahi pentingnya istilah tersebut.

Contoh:

Evolusi adalah proses perubahan genetik pada populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Penggunaan huruf miring dapat memperkuat atau membedakan teks tertentu dalam tulisan, tetapi penting untuk menggunakan huruf miring dengan bijak agar tidak mengganggu keterbacaan atau keseragaman teks.

Contoh soal UTBK:

 Yogya memang terkenal sebagai surganya pecinta travelling, mulai dari keindahan pantainya, keberadaan Gunung Merapi yang memesona, hingga peninggalan prasejarah yang unik, di antaranya Candi Prambanan.

Perbaikan yang tepat untuk kalimat tersebut adalah…

A. Mengubah Yogya menjadi yogya.

B. mengubah travelling menjadi travelling.

C. mengubah Gunung Merapi menjadi gunung Merapi.

D. mengubah Candi Prambanan menjadi candi Prambanan.

E. mengubah kata pantainya menjadi pantainya.

JAWABAN: B

<!-Nextpage->

1.3 Penulisan Kata

Kata merupakan kumpulan huruf atau fonem yang memiliki makna. Gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi disebut frasa. Adapun penulisan dua kata (frasa) memiliki aturan tersendiri sesuai dengan EYD.

1. Gabungan dua kata dasar ditulis terpisah.

contoh: tanda tangan, kerja sama

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata  yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi

3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Contoh: adipati, antarkota, biokimia

5. Gabungan kata yang merupakan kata serapan ditulis serangkai.

Contoh: beasiswa, bilamana, belasungkawa, baragkali, dukacita dll

Contoh soal:

Dia menggarisbawahi poin-poin yang penting dalam buku.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. di garis bawahi

C. digaris bawahi

D. digaris-bawahi

E. di garisbawahi

JAWABAN: A


0 komentar:

Posting Komentar