MATERI BAHASA INDONESIA-UTBK I
FONOLOGI
Fonologi
adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang sistem bunyi dalam suatu
bahasa, termasuk aturan-aturan yang mengatur penggunaan bunyi-bunyi tersebut dalam
pembentukan kata dan kalimat. Fonologi juga mempelajari hubungan antara
bunyi-bunyi tersebut dan makna dalam bahasa. Dalam konteks UTBK atau ujian
masuk universitas di Indonesia, bagian fonologi mungkin menguji pemahaman calon
mahasiswa tentang aturan-aturan pengucapan, pola bunyi, dan konsep-konsep
linguistik terkait lainnya.
1.1
Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital,
atau huruf besar, adalah penggunaan huruf besar dalam teks. Berikut adalah
beberapa aturan umum untuk penggunaan huruf capital.
1. Awal Kalimat:
Setiap kalimat diawali dengan huruf capital.
Contoh: Saya akan mengikuti
tes.
2. Nama
Properti: Nama orang, tempat, dan
merek yang spesifik ditulis dengan huruf capital.
Contoh:
Dia bernama John Smith dilahirkan di Jakarta.
3. Singkatan: Singkatan
dan akronim biasanya ditulis dengan huruf capital.
Contoh:
Saya harus lulus UTBK tahun sekarang.
4.
Judul: Judul buku, film,
artikel, dan karya seni lainnya biasanya ditulis dengan huruf capital.
Contoh: Dia membaca
cerita Harry Potter and the Philosopher's Stone
5. Gelar: . Gelar
seperti "Doktor" atau "Profesor" biasanya ditulis dengan
huruf kapital ketika digunakan sebelum nama sesorang.
Contoh:
Doktor Tan.
6. Peristiwa
Penting: Nama peristiwa penting atau acara khusus sering ditulis dengan
huruf kapital.
Contoh: Negara Inggris
telah mengalami Revolusi Industri.
7. Tanggal: Bulan
dalam penulisan tanggal biasanya dimulai dengan huruf kapital.
Contoh: Dia meninggal
tanggal 24 Januari 2024.
8. Akhir kalimat dalam
surat: Akhir kalimat dalam
surat atau dokumen resmi sering kali diakhiri dengan huruf capital.
Namun, perlu diingat
bahwa ada variasi aturan penulisan huruf kapital tergantung pada gaya penulisan
yang digunakan dan bahasa yang ditulis. Pastikan untuk mengikuti pedoman yang
sesuai dengan konteks tertentu, seperti gaya penulisan yang ditetapkan oleh
lembaga atau panduan penulisan yang digunakan.
Contoh Soal UTBK:
Perhatikan kalimat
berikut!
Candi ini berada di
Daerah perbatasan antara Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di
desa Bokoharjo, Kecamatan prambanan, Sleman.
A. TIDAK PERLU
DIPERBAIKI
B. Candi ini berada di
Daerah perbatasan antara Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di
desa Bokoharjo, Kecamatan prambanan, Sleman.
C. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Desa Bokoharjo, Kecamatan
Prambanan, Sleman.
D. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara
Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di desa Bokoharjo, Kecamatan
Prambanan, Sleman.
E. Candi ini berada di Daerah perbatasan antara
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Desa Bokoharjo, kecamatan
Prambanan, Sleman.
JAWABAN: C
<!-Nextpage->
1.2 Penulisan huruf Miring
Penulisan huruf miring, atau italik,
adalah teknik penulisan di mana teks dimiringkan ke kanan untuk menekankan
kata-kata tertentu atau untuk membedakan teks dari teks sekitarnya. Berikut
adalah beberapa aturan umum untuk penggunaan huruf miring.
1. Penekanan: Huruf
miring sering digunakan untuk menekankan kata-kata tertentu dalam teks, seperti
istilah asing yang belum dikenal atau kata-kata yang ingin diberikan penekanan
khusus.
Contoh: Kata pada kalimat tersebut bermakna ganda adalah...
2. Judul Karya: Judul buku, film, majalah, dan karya seni lainnya
biasanya ditulis dengan huruf miring untuk membedakan mereka dari teks
sekitarnya
Contoh: Dia membaca cerita Harry
Potter and the Philosopher's Stone.
3. Kata Asing: Kata-kata
asing yang belum diadopsi ke dalam bahasa yang ditulis sering ditulis dengan
huruf miring.
Contoh: Saya sudah move on dari
masalah itu.
4. Definisi: Saat
memberikan definisi atau menyebutkan istilah teknis, huruf miring dapat
digunakan untuk menyoroti kata-kata tersebut.
Contoh:
Budaya dapat didefinisikan sebagai
pola-pola perilaku dan tindakan sosial yang diperoleh dan ditransmisikan
melalui pembelajaran dan pengalaman.
5. Pengutipan: Saat
mengutip teks dari sumber lain, huruf miring dapat digunakan untuk menandai
teks yang dikutip.
Contoh:
Menurut penelitian terbaru, "penggunaan teknologi
informasi telah meningkat secara signifikan dalam dua dekade terakhir".
6. Simbol atau
Variabel: Dalam matematika atau ilmu lainnya, huruf miring sering
digunakan untuk menunjukkan simbol atau variable.
Contoh:
X adalah variable independen sedangkan y variable
terikat.
7. Istilah yang
Disoroti: Saat menjelaskan istilah atau konsep tertentu yang ingin
ditekankan, huruf miring dapat digunakan untuk menggarisbawahi pentingnya
istilah tersebut.
Contoh:
Evolusi adalah proses perubahan
genetik pada populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan huruf miring dapat
memperkuat atau membedakan teks tertentu dalam tulisan, tetapi penting untuk
menggunakan huruf miring dengan bijak agar tidak mengganggu keterbacaan atau
keseragaman teks.
Contoh soal UTBK:
Yogya memang terkenal sebagai
surganya pecinta travelling, mulai dari keindahan pantainya, keberadaan Gunung
Merapi yang memesona, hingga peninggalan prasejarah yang unik, di antaranya
Candi Prambanan.
Perbaikan yang tepat untuk kalimat
tersebut adalah…
A. Mengubah Yogya menjadi yogya.
B. mengubah travelling menjadi travelling.
C. mengubah Gunung Merapi menjadi
gunung Merapi.
D. mengubah Candi Prambanan menjadi
candi Prambanan.
E. mengubah kata pantainya menjadi
pantainya.
JAWABAN: B
<!-Nextpage->
1.3 Penulisan Kata
Kata merupakan kumpulan
huruf atau fonem yang memiliki makna. Gabungan dua kata atau lebih yang
menduduki satu fungsi disebut frasa. Adapun penulisan dua kata
(frasa) memiliki aturan tersendiri sesuai dengan EYD.
1. Gabungan dua kata
dasar ditulis terpisah.
contoh: tanda tangan,
kerja sama
2. Jika bentuk dasar
berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata
yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh: bertepuk tangan,
garis bawahi
3. Jika bentuk dasar
berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus unsur gabungan
kata itu ditulis serangkai.
Contoh: menggarisbawahi,
dilipatgandakan
4. Jika salah satu unsur
gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Contoh: adipati,
antarkota, biokimia
5. Gabungan kata yang
merupakan kata serapan ditulis serangkai.
Contoh: beasiswa,
bilamana, belasungkawa, baragkali, dukacita dll
Contoh soal:
Dia menggarisbawahi
poin-poin yang penting dalam buku.
A. TIDAK PERLU
DIPERBAIKI
B. di garis bawahi
C. digaris bawahi
D. digaris-bawahi
E. di garisbawahi
JAWABAN: A






0 komentar:
Posting Komentar